Halaman

Minggu, 07 Oktober 2012

Drama Sebagai Seni



Berdasarkan etimologi kata drama berasal dari bahasa Yunani drama yang berarti gerak tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak – gerak itu memeragakan cerita yang tertulis dalam naskah. Drama sering di sebut sandiwara atau teater. Sandiwara berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak terang – terangan. Karena lakon drama sebenarnya pesan ajaran (terutama moral) bagi penontonnya.
Dapat di simpulkan bahwa drama memiliki dua arti yaitu dalam arti luas adalah semua bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukan di depan orang banyak . Dalam arti sempit drama adalah kisah hidup manusia dalam Masyarakat yang di proyeksikanh ke atas panggung, di dukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias dan tata busana. Dengan kata lain drama dalam arti luas mencakup teater tradisional dan teater moderen, sedangkan drama dalam arti sempit mengacu pada drama moderen saja.
Jenis Drama
  1. Berdasarkan Penyajian Lakon
Berdasarkan penyajian lakon, sedikitnya drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu tragedi ,komedi, tragekomedi, opera, melodrama, farce, tablo dan sendratari.
  • Tragedi adalah drama yang penuh kesedihan
  • Komedi adalah drama penggeliti hati. Drama ini penuh kelucuan yang menimbulkan tawa penonton
  • Tragekomedi adalah perpaduan antara drama tragedi dan komedi. Isi lakonnya penuh kesedihan, tetapi juga mengandung hal – hal yang menggembirakan dan menggelikan hati. Sedih dan gembira silih berganti. Kadang – kadang penonton larut dalam kesedihan, kadang – kadang tertawa terbahak – bahak sebagai wujud rasa geli dan gembira
  • Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik dan lebih mengutamakan nyanyian dan musik
  • Meloderama adalah drama yang dialognya di ucapkan dengan iringan melodi/musik.
  • Farce adalah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan
  • Tablo adalah jenis drama yang mengutamakan gerak. Para pemainnya tidak mengucapkan dialog
  • Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari
  1. Berdasarkan Sarana
Berdasarkan sarana/alat yang digunakan untuk menyampaikan kepada penikmat (penonton,pemirsa,atau pendengar), drama dapat di bedakan menjadi enam jenis, yaitu drama panggung, drama radio, drama televisi, drama film, drama wayang dan drama boneka.
  • Drama Panggung dimainkan oleh para aktor di panggung pertunjukan.
  • Drama Radio tidak bisa dilihat dan diraba tapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat
  • Drama Televisi dapat dilihat dan didengar meskipun hanya Gambar
  • Drama Film hampir sama dengan televisi bedanya drama film menggunakan layar lebar dan dipertunjukan di bioskop dan penontonnya berduyun duyun pergi ke bioskop
  • Drama Wayang adalah ada cerita dan dialog. Para tokoh digambarkan dengan wayang atau golek (boneka kecil) yang dimainkan oeh dalang
  • Drama Boneka adalah para tokoh digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang. Bahkan kalau bonekanya besar (didalamnya ada orang) boneka itu dapat bermain sendiri tanpa dimainkan dalang.
  1. Berdasarkan Ada atau Tidaknya Naskah
Dibedakan menjadi dua jenis
    1. Drama Tradisional adalah tontonan drama yang tidak menggunakan naskah. Kalau pun ada naskah, naskah itu hanya berupa kerangka cerita dan beberapa catatan yang berkaitan dengan permainan drama. Contoh drama tradisional adalah ketoprak (Jawa Tengah), ludruk (Jawa Timur) dan Lenong (Betawi)
    2. Drama Modern adalah menggunakan naskah. Naskah yang berisi dialog dan perbuatan para pemain itu benar diterapkan.Artinya, pemain menghapalkan dialog dan berbuat atau melakukan gerak-gerik seperti yang dikehendaki naskah
  1. Beberapa Istilah dalam Drama
  • Babak merupakan bagian dari lakon drama.Dalam pementasan, batas antara babak satu dan babak lain di tandai dengan turunnya layar, atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak.
  • Adegan adalah bagian dari babak. Setiap kali terjadi penggantian adegan tidak selalu diikuti dengan penggantin setting
  • Prolog adalah kata pendahuluan dalam lakon drama. Prolog memainkan peran yang besar dalam menyiapkan pikiran penonton agar dapat mengikuti lakon (cerita)
  • Epilog adalah kata penutup yang mengakhiri pementasan.Isinya, biasanya berupa kesimpulan atau ajaran yang bisa diambil dari tontonan drama yang baru saja disajikan
  • Dialog adalah percakapan para pemain
  • Monolog adalah percakapan seorang pemain dengan dirinya sendiri apa yang ia ucapkan tidak ditunjukan kepada orang lain
  • Mimik adalah ekspresi gerak – gerik wajah
  • Pantomim adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk menunjukan emosi yang dialami pemain
  • Pantomimik adalah perpaduan ekspresi gerak-gerik wajah dan gerak-gerik tubuh untuk menunjukan emosi yang dialami pemain
  • Gestur adalah gerak-gerik besar yaitu gerakan tangan,kaki, kepala, dan tubuh pada umumnya yang dilakukan pemain
  • Bloking adalah aturan berpindah tempat agar penampilan pemain tidak menjemukan
  • Gait adalah tanda-tanda khusus pada cara berjalan dan cara bergerak pemain
  • Akting adalah gerakan-gerakan yang dilakukan sebagai wujud penghayatan
  • Aktor adalah orang yang melakukan akting yaitu pemain drama
  • Improvisasi adalah gerakan – gerakan atau ucapan penyeimbang untuk lebih menghidupkan pemeranan
  • Ilustrasi adalah iringan bunyi-bunyian untuk memperkuat suasana yang sedang digambarkan
  • Kontemporer adalah lakon atau naskah serba bebas yang tidak terikat aturan atau kelaziman
  • Kostum adalah pakaian para pemain yang dikenakannya pada saat memerankan tokoh cerita dipanggung
  • Skenario adalah susunan garis-garis besar lakon drama yang akan diperagakan
  • Panggung adalah tempat para aktor memainkan drama
  • Layar adalah kain penutup panggung bagian depan yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan
  • Penonton adalah semua orang yang hadir untuk menyaksikan pertunjukan drama
  • Sutradara adalah orang yang memimpin dan paling bertanggung jawab dalam pementasan drama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar