PARA PELAKU
1. TORA,
seorang anak yang berdagang Koran dan majalah. Suka menolong temannya untuk
ikut mendapat penghasilan berdagang seperti itu.
2. SALMA,
dari keluarga miskin, sudah kelas VI dan suka keluyuran, suka menyanyi, banyak
temannya menyukai suaranya.
3. DEANITA,
kelas IV SD suka bergaul dan suka berdisco. Keluarganya amat memanjakannya.
4. IRENE,
tetangga dekat dan satu kelas dengan Deanita, suka merajuk. Kalau berdisco
gerakkannya bagus.
5. RARA , tetangga Deanita yang hamper setiap bermain
dirumah Deanita memanfaatkan barang-barang mainan milik Deanita. Punya rasa tak
mau kalah dan cenderung cerewet. Ia juga kurang tangkas berpikir.
6. SENJA,
adik Irene. Tidak banyak bicara namun cermat mengamati segala sesuatu di sekelilingnya termasuk
tingkah laku temannya. Sekali bicara pasti mengejutkan.
7. YODA,
kemana-mana selalu mengajak temannya-temannya. Umurnya baru 7 tahun.
8. RYAN,
suka mengiri dan gampang marah.
9. SEPTHA,
ingin membantuorang tuanya mencari uang tetapi sering tidak tepat memenuhi
janji. Dengan kata lain banyak keinginan lemah pelaksanaannya.
LANGGANAN
BARU
Tora sedang duduk di pinggir trotoar. Majalah
dan koran-koran bertumpuk di pangkuannya. Salma berseragam sekolah lewat di
depannya.
SALMA : Hai, kok duduk saja?
TORA : lagi istirahat, panas banget.
SALMA : Gimana denganmu?
TORA : Biasa.
( Salma berdiri di samping Tora, matanya
memandang ke depan )
SALMA : Duitmu ‘kan banyak!!
TORA : Kalau minum harus beli lama-lama duitku
habis.
SALMA : Sok tau lu. Tuh lihat, orang-orang pada
keluar kantor mau makan siang.
TORA :
Aku tawarin ke sana dulu ya??
( Tora pergi menggotong dagangannya )
SALMA : Nah, gitu dong siapa tahu siang ini
majalah laku banyak.
( lalu bernyanyi tanpa di iringi musik )
Kembalikan
lagi senyumku yang manis seperti dulu
ku
rasa kini ku tertahan menahan luka yang amat dalam
Kembalikan
lagi senyumku, ku tak betah begini
---
waah,, Tora laku majalahnya. Aku bisa nebeng cepek nih.
(
Tora muncul lagi )
TORA : Kamu lihat.
SALMA : Majalahmu laku kan?
TORA : Ya. Orang itu minta jadi langganan.
SALMA : berarti uang bakalan mengalir nih?
TORA : Orang itu minta majalah diantar ke
rumahnya tiap Minggu. Nih alamatnya.
( memperlihatkan kartu nama )
SALMA : Aku tahu alamat ini, nggak jauh dari
sini.
TORA : Ya, dia bilang begitu. Makanya aku
setujui permintaannya. Dan kupikir ini rejeki buatmu.
SALMA :
Maksudmu aku yang kau minta
mengantar majalah itu ke rumahnya tiap minggu?
TORA :
Ya. Nanti kau ambil majalah itu dari aku siang hari sebelum kamu berangkat
sekolah dan langsung antar ke rumahnya, supaya sorenya dia pulang dari kantor
bisa langsung baca. Jadi tak perlu lagi : nebeng cepek Tor, bagi cepek, bagi
cepek.
SALMA : Ahaa,, semua keuntungan majalah itu
untukku??
TORA : Ambillah semuanya. Syukur kalau nanti kau
bisa cari langganan sendiri.
SALMA : Mekar Harapanku.
Berteman dengan
Tora
Melebihi
saudara sendiri.
Aku meelamun
tak pernah jadi kenyataan.
Aku berusaha
dan mendekatlah semua.
Sekarang aku
butuh cepek buat kesekolah
Aku mau naik
bus itu.
TORA : Ingat ini yang terakhir
( Merogoh kantongnya mengeluarkan uang
ratusan , diberikan pada Salma yang langsung lari mengejar bus )
LATIHAN GERAK DI RUMAH DEANITA
Deanita muncul bersama teman-temannya sambil
menenteng tape-recorder compo.
DEANITA : Di
sini saja, ah. Di ruang itu nenek suka marah-marah.
IRENE : Kita ambil stroom dari mana?
DEANITA : Sudah
kusediakan kabel panjang. --- Rara, tolong ambilkan kabel putih.
RARA : Apakah cukup panjangnya??
DEANITA : Cukup,
aahh, cerewet !!
( Rara pergi )
IRENE : Cepet dong, sudah gatel nih!!
DEANITA : ( berteriak kepada Rara ) Sudah??
RARA : ( dari belakang
panggung ) sudah. Kemana nyolokinnya??
DEANITA : Bego
amat sih. Itu colokannya di balik pintu !!
RARA : ( dari belakang panggung
) Pintu yang putih atau yang coklat?
IRENE : Masak nggak ngliat sih. Kamu biasa main di sini kok nggak apal
colokan.
DEANITA : Memang
anak satu ini begonia nggak ketulungan. ---Rara, pintu yang coklat.
SENJA : Cepat dong Ra.
DEANITA : Sudah!
RARA : ( dari belakang panggung
) sudah. Sudah.
( Rara muncul kembali )
DEANITA : Oo,
yaa, kasetnya??
SENJA : Nih ! ( Mengeluarkan
kaset dari kantongnya )
IRENE : Bener itu ? Lagu kemarin aja.
SENJA : Ya, bener di kaset itu. Side B.
DEANITA : Di
rewind dulu.
SENJA : Nggak, sudah pas. Pasang saja.
( Deanita memencet tuts play, maka
menggelegarlah musik kesukaan mereka untuk mengiringi latihan gerak. Semua anak
yang hadir menggeliat-geliat melahirkan tarian yang aneh dan kompak )
****
( Muncul Yoda bersama teman-teman lelakinya. Mereka berjalan sambil
menenggak minuman dalam kaleng. Lalu membuang kaleng itu begitu saja. Mereka terpancing
membuat gerakan sendiri ).
RARA : Siapa suruh kamu datang ke mari.
RYAN : Memangnya nggak boleh??
RARA : Kita ‘kan mau latihan sendiri, nggak mau ditontong orang.
YODA : Dari luar musik terdengar keras sekali. Kupikir kalian pasti
lagi latihan lantas kami semua masuk kemari. Ternyata benar ! Kalian sedang
latihan apa sih??
IRENE : Latihan apa sih?
DEANITA : Latihan
apa sih?
RARA : Tanya aja sama dia!
RYAN : Ala, tengiik semua. --- Yoda, ayo kita puter musik sendiri.
YODA : Kurang asyik, ah.
RYAN : Di rumahku asyik’ kan??
YODA : Hai cewek-cewek, kalian mau ikutan nggak??
DEANITA : Sana
mainlah sendiri.
YODA : Bener??
IRENE : Ya, cowok maainlah sendiri jangan campur cewek.
YODA : Baik. Tapi di sekolah bila ada yang jahilin kalian aku nggak
bakalan bela kalian. --- Ayo, cowok-cowok cabut semua ! ( semua anak cowok pergi )
IRENE : Memangnya aku takut.
Biar di sekolah di jahilin aku berani kok.
RARA : Ya, tapi Eko?
DEANITA : Kalau
yang di colek pipi kan kurang ajar.
IRENE : Ganti kita ludahin.
RARA : Eko di ludahin malah kesenangan.
IRENE : Sambil pakai batu.
RARA : Kalau ada batu. Tapi sulit cari batu.
SENJA : Udah, ah. Yuk, kita teruskan lagi.
RARA : Gantii dong lagunya. Jangan it uterus.
DEANITA : Kamu
sudah bisa? Gerakmu masih belum sama dengan kita.
RARA : Tapi aku sudah apal.
IRENE : Apal apanya, kamu masih suka ngikut aku!
RARA : Pokoknya nggak salahkan?
DEANITA : kamu
cerewet bener sih. Sekarang coba bergerak sendiri.
RARA ; Baik. Lihat, ya!! --- Ayo, putar dong musiknya.
IRENE : Nggak usah pakai musik.
RARA : Uuuh, nggak mungkin, bagaimana bisa??
IRENE : Tadi kamu bilang sudah apal.
RARA : Putar musiknya dan aku pasti apal.
SENJA : Gimana sih. Mau ngomong terus atau mau latihan. Kalau ngomong
terus lebih baik aku latihan di rumah Ryan.
SEMUA : Woooo!!!!
IRENE : Biar aja deh Senja ke sana. --- ( Berbisik pada Deanita ) Dia lagi naksir---
SENJA : Kamu ngaco. Kemarin Irene bilang begini padaku : Senja, coba
lihat cowok di TV itu tampangnya persis Eko yaa??
SEMUA :
Wooo!!!
IRENE : ( Menjambak rambut Senja
) Noraak !!!!!
SENJA : ( Menghindar, lari
memencet tape-recorder. Musik berbunyi keras lagi. Semua bergerak lucu
melupakan semuanya ).
******
SEPTHA IRI PADA
SALMA
Malam hari. Di luar
hujan terdengar rintik-rintik. Tora muncul membawa nyala lilin. Di ketiaknya
terselip buku pelajaran.
TORA : ( Membaca dengan suara
keras )
Matahari
terbit di timur tenggelam di barat
Angin
berhembus menggoyang dahan dan ranting
Burung
terbang lalu hinggap di pohon
( Muncul Septha )
SEPTHA : Assalamu’alaikum.
TORA : Walaikum salam ( menutup
bukunya)
Septha,
sendirian??
SEPTHA : Ya.
TORA : Kamu kehujanan ??
SEPTHA : Sedikit.
Di sana lampu juga mati.
TORA : Duduklah di sini. --- Tadi kamu nggak jualan.
SEPTHA : Aku
nggak dapat jatah.
TORA : Kamu pasti terlambat datang.
SEPTHA : Tapi
aku sudah titip pada Enju.
TORA : Tadi Enju juga tidak kelihatan. Barangkali jualan di tempat
lain.
SEPTHA : Besok
bagaimana??
TORA
: Kamu mau titip??
SEPTHA : Kamu
nggak keberatan??
TORA : Tapi harus bener-bener kamu ambil, kalau nggak aku rugi.
SEPTHA : Sumpah
deh! Yaa!! --- Gitu aja yaa.. Oh, yaa, aku dengar Salma akhirnya mau juga
nganter majalah??
TORA : Memang sudah lama dia ngincar langganan.
SEPTHA :
Lain kali bagi-bagi dong sama aku.
TORA : Gampang. Kalau ada lagi pastti aku kasih kamu.
SEPTHA : Makasih.
Aku pulang dulu.
( Septha pergi )
TORA : Aku lapar. Aku mau makan.
Lilin ini
sebaiknya di matikan. O, ya, korek api tadi di mana??
( Meraba seluruh kantongnya ) ada di sini.
(
Lilin di matikan. Gelap. Terdengar suara memanggilnya )
Apa??
Aku di sini!
(
Muncul anak –anak lain melingkarinya )
Sering aku melihat kalian.
Biasanya
kalian berseragam sekolah.
SEMUA : Kami
juga sering melihatmu menjual koran dan majalah. Siapa namamu?
TORA : Tora.
SEMUA : Cuma
itu?
TORA : Ya. Cuma Tora.
SEMUA : Singkat
bener.
TORA : Namamu??
SEMUA : ( Satu persatu menyebutkan namanya, lalu
satu persatupula pergi meninggalkan Tora sendiri ).
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar